Senin, 12 Januari 2009

Paling Benar...

Saya hanya ingin merenung, hmmm mencoba berkaca pada diri sendiri mungkin lebih tepatnya, mencoba memahami semua ini dengan pikiran yang paling tidak rumit, dengan hati yang bener-bener jujur dan se simple mungkin. Tapi sepertinya kok sulit banget ya... Justru pola pikir kita cenderung tidak sederhana, terlalu banyak belok-beloknya dan sampe akhirnya justru tak terpahami. Selalu di giring ke arah pemikiran yang rumit dan kompleks bahkan memunculkan rasa egoisme yang berlebihan. Merasa diri paling benar dan orang lain selalu dianggap salah. Orang yang tidak sependapat pun dianggap orang aneh mungkin akan dianggap autis. Ya.. sadar ga sadar akan seperti itu jatohnya?
Nie orang sakit jiwa lah?
Nie orang aneh lah?
Nie orang nge betein lah?
Padahal kalo diliat dari segi apapun tetep orang g ada yang sama jeng...bukan begitu?

Dalam aspek kehidupan apapun merasa paling benar ini selalu muncul, merasa dirinya jauh lebih baik tak pernah merasa bersalah, seakan akan dia yang paling layak dan pantas dapat bintang dan nobel sekaligus.. hihihi lebay banget yaks :D

Merasa dirinya sebagai panutan yang patut ditiru sikap dan langkahnya. Sehingga lawan bicaranya, itu adalah musuh yang mesti di taklukkan.
Dan menganggap pendapat si musuh itu murahan, kolot, tak bisa dipercaya, tingkahnya selalu dianggap salah. Sampe dia merasa bahwa musuhnya itu tak pantas tercatat dalam buku catatan Allah. Plzz deh ah...
Dia pikir dirinya itu Rosulullah, apa dia gak tahu Rosulullah aja hanya manusia biasa yang hanya mendekati sempurna... sekali lagi mendekati sempurna ya...berarti blom sempurna lho...

Semestinya kita mengembalikan semua pemikiran dan sikap kita ke hal hal yang sederhana. Berpendapat dengan sederhana yang mudah dipahami dan menghargai pendapat orang lain dengan sederhana.
Menghargai semua masukkan tanpa mencela, bahkan mencoba mencari solusi solusi sederhana untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, bukan sebaliknya.
Dan dengan kesederhanaan sikap maka perasaan paling benar akan terkikis dan berlalu.
Karena kembali lagi, kita sama-sama manusia, sama-sama tercipta dari tanah..sama-sama butuh orang lain...

Dan belajarlah, kalo apa yang saya pikirkan belum tentu sama dengan yang anda pikirkan dan apalagi yang smua orang pikirkan... kembali dengan saling menghormati itu adalah jalan yang lebih bijak...



Cheers,
ApRie

0 komentar:

 

©2009 Diary Aprie.... | by TNB